Benarkah Game Online Edukatif Melatih Kemampuan Problem Solving Anak?

Pernahkah Anda memainkan game online edukatif? Tentu pernah. Apakah benar, game-game yang melabeli dirinya sebagai game edukatif tersebut adalah game yang benar-benar mampu mengasah otak? Jika Anda adalah orang tua, Anda pun penasaran, benarkah game online edukatif melatih kemampuan problem solving anak? 

Tentu ini menjadi pertanyaan yang kerap kali hinggap di kepala para orang tua. Sebab, gadget di zaman sekarang pun sulit lepas dari kehidupan anak-anak, sehingga pilihannya adalah memberikan game edukatif kepada anak dengan harapan anak bisa mendapatkans isi positifnya. 

Ketika Anda masih ragu terhadap kegunaan game online bagi perkembangan otak anak, dan terus menanyakan apakah game edukatif benar-benar mampu melatih kemampuan problem solving anak, Anda bisa simak beberapa benefit yang bisa diperoleh oleh anak ketika memainkan game edukatif di ponselnya yang akan kami uraikan di sini. 

Benarkah Game Online Edukatif Melatih Kemampuan Problem Solving Anak

Karena jumlah gamer di seluruh dunia terus meningkat, termasuk persentase anak-anak dan remaja yang tinggi, dampak terhadap perkembangan otak dan kemampuan kognitif mereka menjadi topik yang hangat diperdebatkan di mana pun, termasuk Indonesia. 

Pertanyaan apakah video game membuat Anda lebih pintar, terus diajukan oleh para orang tua yang masih ragu terhadap game online edukatif.

Maka dari itu artikel ini akan membahas cara-cara spesifik video game dapat membuat anak lebih pintar dan melihat efek positif dan potensi risiko dari bermain game. 

Ada beberapa benefit yang bisa didapatkan ketika anak bermain game online edukatif, apa saja? 

1. Membaca

Penelitian mengatakan bahwa anak-anak yang bermain game online berupa game edukasi bisa mendapatkan sedikit dorongan dalam keterampilan membacanya. Nilai positif ini juga berlaku bahkan untuk anak-anak yang kesulitan membaca, dan bahkan saat bermain game action.

Peneliti berpikir bahwa ini mungkin terjadi karena anak-anak perlu memikirkan instruksi teks untuk memainkan gamenya. Ada juga faktor kesenangan. Anak-anak yang enggan membuka buku fisik, mungkin terburu-buru membaca situs web atau forum internet untuk mendapatkan game terbaru favorit mereka.

Itu bukan berarti video game dapat menggantikan buku.

2. Keterampilan Visual-Spasial

Banyak game berbentuk dunia virtual 3D yang harus dinavigasi oleh anak-anak, seperti misalnya Minecraft. Dan tidak ada aplikasi peta GPS atau smartphone untuk membimbing merka.

Hasilnya, anak-anak yang memainkan permainan dengan konsentrasi pada keterampilan, akan memiliki kesempatan untuk mengasah keterampilan visual-spasial pada diri mereka. 

Hal ini bisa mengacu pada pemahaman yang lebih bagus mengenai pengetahuan jarak dan ruang.

3. Problem-Solving

Inti dari setiap video game adalah sebuah tantangan. Beberapa game bisa jadi tidak masuk akal, seperti Space Invaders. 

Tetapi banyak game lainnya, mulai dari teka-teki dan misteri, hingga mengelola kota atau kerajaan virtual. Game ini menawarkan anak-anak kesempatan untuk mengatasi masalah dan bekerja untuk menemukan solusi.

Beberapa peneliti mengatakan anak-anak yang memainkan video game ini berkembang dalam tiga bidang: perencanaan, pengorganisasian, dan pemikiran yang fleksibel. 

Tapi jangan terlalu bersemangat tentang ini. Tidak jelas apakah keterampilan memecahkan masalah game ini terbawa ke dalam kehidupan sehari-hari. Dan tidak ada bukti bahwa apa yang disebut game “melatih otak” dapat meningkatkan keterampilan dunia nyata.

Jadi, meskipun diklaim mampu menumbuhkan kemampuan problem solving, game asah otak, belum benar-benar terbukti bisa berlaku dalam dunia nyata anak-anak tentang masalah problem solving ini. 

4. Koneksi Sosial

Kita tahu, bahwa, saat ini di luar sana tidak sedikit anak yang mengalami kesulitan dalam menyesuaikan diri juga berteman dalam kehidupan nyata merka. 

Game online bisa menjadi tempat berlindung bagi mereka untuk menemukan orang-orang yang bisa diajak berhubungan secara positif. 

Di dalam kehidupan kita yang sibuk, game menawarkan teman bermain virtual dengan teman di kehidupan nyata.

Game online juga dapat memberikan anak-anak topik untuk dibicarakan di lingkungan kelas atau sekolah mereka bersama teman-temannya. 

Akhir-akhir ini, game adalah topik pembicaraan utama untuk anak-anak, seperti halnya olahraga dan musik. 

Ketertarikan pada game online tentu bisa membantu anak-anak yang mengalami kesulitan menemukan topik pembicaraan kepada teman-temannya.

Di sisi lain, anak-anak yang berjuang secara sosial dalam kehidupan nyata mungkin juga mengalami masalah saat online. Pelajari bagaimana ini bisa dimainkan di video game online multiplayer.

5. Permainan Imajinatif dan Kreativitas

Saat anak-anak masih kecil, ada banyak ruang untuk permainan imajinatif, mulai dari LEGO hingga boneka dan khayalan. 

Tapi untuk remaja dan dewasa terkadang tidak menyukai hal-hal semacam itu. Video game memberi anak-anak kesempatan untuk terus bermain imajinatif.

Ada juga beberapa bukti bahwa permainan mendorong pemikiran kreatif. Di dalam sebuah penelitian, gamer berusia 12 tahun diminta untuk menggambar, bercerita, bertanya, dan membuat prediksi. Semua anak menunjukkan tingkat kreativitas dan rasa ingin tahu yang tinggi.

6. Karir 

Pemenang berusia 16 tahun dari Piala Dunia Fortnite pertama memenangkan $3 juta. 99 finalis solo lainnya masing-masing memenangkan sekitar $50.000 hingga $1,8 juta.

Seperti halnya olahraga profesional, peluang untuk menjadi pemain video profesional sangatlah kecil. Namun, industri video game berkembang pesat, jauh lebih cepat daripada olahraga dan hiburan tradisional.

Ada banyak karier di industri yang sedang berkembang ini, seperti coding, pemasaran, atau running event.

Kesimpulan

Dari uraian di atas, Anda bisa memahami bahwa salah satu hal positif dari bermain game online adalah melatih kemampuan problem solving. Namun, hal ini belum terbukti secara ilmiah apakah anak benar-benar mampu menarapkan hal tersebut dalam kehidupan nyata.